INVENTARISASI FOLKLORE DESA KENDALDOYONG

        Folklore merupakan gabungan dari dua kata Folk dan Lore, Kata Folklore Berasal dari bahasa Inggris yang masing-masing memiliki arti sebagai berikut: Folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri khas tertentu seperti kebudayaan, fisik  yang membedakan dengan kelompok lainnya. Lore adalah kebudayaan  yang diwariskan secara turun-temurun secara lisan maupun Isyarat.

        Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, tetapi tidak dibukukan.  Jadi dapat disimpulkan bahwa Folklore adalah suatu kebudayaan manusia (kolektif) yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Baik itu dalam bentuk lisan maupun isyarat. Folkore identik dengan tradisi dan kesenian yang telah berkembang pada zaman sejarah yang telah menyatu didalam kehidupan masyarakat. Di indonesia setiap daerah, etnis, kelompok, suku, dan golongan agama masing-masing masyarakatnya telah mengembangakan folklorenya sendiri Sehingga terdapat beranekaragam folklore yang ada di indonesia.

        Mahasiswi Antropologi dari Tim KKN II Universitas Diponegoro melakukan penelitian tentang folklore di Desa Kendaldoyong. Kendaldoyong adalah sebuah desa di Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini dinamakan demikian karena konon kabarnya dulu di tempat ini tumbuh subur pohon kendal (nama latin: Cordia Dichotoma) yang miring (bahasa Jawa: doyong). Pohon ini tumbuh pada zaman Kerajaan Mataram, namun pohon ini kini hanya tinggal nama. Keberadaan pohon kendal sudah tidak ada. Menurut narasumber, Rojiun selaku sekretaris desa setempat, pohon kendal hilang terbawa arus sungai Comal.

        Pemerintah Desa Kendaldoyong diperkirakan sudah mulai berdiri ketika Kabupaten Pemalang berdiri pada tanggal 24 Januari 1575. Perkembangan demi perkembangan dari berbagai aspekpun terlihat signifikan setiap pergantian kepala desa. Terbukti, jalan-jalan di desa yang terkenal dengan tugu garudanya ini hampir sembilan puluh persen sudah diaspal. Tidak hanya itu, infrastruktur, sarana, dan prasarana desapun kini terus diperbaharui.

KEGIATAN SOSIAL MASYARAKAT

  • Rapat Desa

Rapat desa ada bermacam-macam jenisnya. Untuk rapat desa yang sifatnya untuk pembuatan peraturan umumnya 5 kali dalam kurun waktu satu tahun, misalnya Rapat Pembahasan APBDes, rapat APBDes yang kemudian dirinci anggarannya dalam RKPDes dalam satu periode dan yang terakhir Rapat Perubahan. Kegiatan lain seperti sosialisasi dan lain lain menyesuaikan kebutuhan dari desanya sendiri. Dan biasanya lokasi pelaksanaan sosialisasi langsung dengan tempat pelaksanaan acara yang disosialisasikan, misalnya pengecoran jalan di Dusun 2 maka sosialisasi dilaksanakan di Dusun 2.

 

  • Musyawarah Desa

Kegiatan ini untuk mengakomodir kepentingan masyarakat yang sifatnya tingkat desa. Sebelum dibawa ke tingkat desa, usulan tersebut dibawa ke tingkat dusun terlebih dahulu

 

  • Musyawarah Dusun

Kegiatan ini untuk mengakomodir kepentingan usulan-usulan masyarakat di dusun-dusun dan yang membawa usulan tersebut adalah kepala dusun.

  • Pengajian Ibu-Ibu PKK

DSC_0003_2PKK merupakan singkatan dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Salah satu kegitan rutin yang dilakukan PKK adalah pengajian. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap hari Minggu pada pukul 13.00 sampai pukul 15.00. Untuk tempatnya sendiri, anggota PKK biasanya melakukan rolling, sehingga tidak hanya konsisten di satu tempat.

  • Sedekah Bumi

DSC_0121Kebudayaan peninggalan dari nenek moyang yang masih dilestarikan dan dijalankan oleh desa ini. Kebudayaan ini dilaksanakan setiap bulan Suro (Agustus) atau setelah musim panen tiba. Setiap RT/RW memiliki ciri khas tersendiri pada saat perayaan sedekah bumi, diantaranya adalah diadakan di lapangan terbuka dengan membawa tumpeng dan berkat yang nantinya akan dibagikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Sebelum tumpeng dan berkat dibagikan, doa bersama sangat penting karena rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak rezeki pada penduduk setempat.

MAKANAN KHAS KENDALDOYONG

  • Kepiting GEMES

  DSC_0247      Restoran spesial menu kepiting khas GEMES berdiri sejak tahun 1989, cita rasa masakan khas GEMES ini adalah resep orisinil keluarga Pak Mamo. Penemu resep yang tidak ditemukan di restoran manapun. RM. Kepiting GEMES memiliki 5 cabang di daerah Pemalang, salah satunya di Kendaldoyong. RM. Kepiting GEMES ini buka dari pukul 09.00 sampai 20.00. Untuk jumlah pegawainya sendiri, Kepiting GEMES ini memiliki ± 25 orang. Kisaran harga untuk kepiting sekitar 120-150 ribu/kg. Selain kepiting, RM. Kepiting GEMES juga menjual menu lain. Untuk udang dijual 45 ribu/porsi, cumi 45 ribu/porsi, ikan 40-50 ribu/porsi, kepiting telur 100 ribu/porsi dan kepiting super seharga 80 ribu/porsi. Bumbu yang ditawarkan ada goreng tepung, asam manis dan saus siram.

 

  • Kerupuk Usek Ibu Sri

DSC_0194

Kerupuk Usek atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Kerupuk Pasir merupakan salah satu makanan khas yang ada di desa Kendaldoyong. Kerupuk ini berbahan dasar tepung Pati yang di supply dari Beji, Pemalang. Uniknya adalah proses penggorengan kerupuk ini menggunakan pasir laut yang telah disaring dan dibersihkan. Ibu Sri biasanya menjual kerupuk ini ke lapaknya di  Pasar Tambeng dari pukul 08.00 hingga pukul 11.00. setiap harinya Ibu Sri biasanya menjual 25 kg kerupuk dimana 15 kg adalah 15 kg kerupuk Usek. Bisnis kerupuk Ibu Sri ini ada sejak tahun 1985 dan merupakan bisnis turun temurun.

  • Keripik Tempe

TEMPEUsaha keripik tempe milik Bu Kartama ini berdiri sejak tahun 1990. Setiap harinya Beliau mampu menjual 300 plastik. Kisaran harga yang ditawarkan sekitar Rp.5000,- sampai Rp.20.000,- dan tergantung permintaan. Pembeli keripik tempe ini pun datang langsung ke rumah jika ingin membeli.

 

  • Sate Kambing Muda Pak Madruki

DSC_0015_2Warung Makan Sate Kambing Muda milik Pak Madruki berdiri sejak tahun 1980. Kini, Sate Kambing Muda Pak Madruki memiliki  cabang yang tersebar di wilayah Pemalang dan Pekalongan. Setiap cabangnya memiliki sekitar lima orang pegawai. Setiap harinya usaha warung makan ini dapat menghabiskan sekitar satu sampai dua kambing yang dibeli dari Pasar Petarukan, dimana satu kambing dapat menjadi 450-1000 tusuk sate. Warung Makan Sate Kambing Muda Pak Madruki ini buka mulai pukul 09.00-22.00 setiap harinya.

KESENIAN KENDALDOYONG

  • Seni Bela Diri “Persaudaraan Setia Hati Teratai”

DSC_0177_2     Persaudaraan Setia Hati Teratai atau yang biasa dikenal PSHT adalah organisasi bela diri resmi yang ada di Indonesia. Awalnya PSHT berdiri di Madiun, Jawa Timur pada tahun 1922. Dan pada sekitar tahun 1989, PSHT mulai berdiri di Kendaldoyong dan menjadi salah satu kesenian yang ada di desa tersebut. Anggotanya pun terbagi menjadi beberapa wilayah rayon (tingkat desa), ranting (kecamatan) dan cabang (tingkat kabupaten). Untuk Desa Kendaldoyong sendiri anggota PSHT ada sekitar 100 orang yang aktif dan ada ribuan orang yang tergabung dalam PSHT di wilayah Pemalang. Jadwal latihannya pun ada yang malam rabu, malam kamis dan malam minggu. Waktu latihannya pun beragam, ada yang 4 jam bahkan ada juga yang dari malam hingga pagi. Menurut penuturan Bapak Arnast, di PSHT tidak ada guru, yang hanya adalah kakak pelatih karena disini menerapkan sistem persaudaraan.

 

  • Seni Rebana “Asyabab”

DSC_0036Seni Rebana “Asyabab” berdiri sekitar tahun 1990 dan kini sudah memasuki generasi ke-lima. Anggota Kesenian Rebana ini terdiri anak-anak SMP dan SMA. Mereka latihan setiap hari Rabu malam di Masjid Baitussalam pukul 08.00 – 09.00 malam. Anggota Kesenian Rebana “Asyabab” sekitar 30 orang dan sering diundang untuk tampil di acara hajatan atau pernikahan di sekitar Petarukan.

DSC_0048

 

  • Seni Teater “Satu Kamar”

DSC_0215Desa Kendaldoyong memiliki kesenian teater bernama Teater “Satu Kamar” yang berdiri pada 30 September 2004. Nama “Satu Kamar” sendiri memiliki filosofi bahwa ruang yang mereka sebut kamar merupakan tempat dimana mencurahkan apa saja, baik suka maupun duka apapun bahkan cikal bakal generasi dari kamar pula. Teater ini memiliki kurang lebih 50 anggota. Anggota Teater “Satu Kamar” ini pun terdiri dari SMP, SMA maupun umum. Selama Teater ini berdiri, sudah ada 25 kali pementasan yang telah dilaksanakan baik itu pembacaan puisi, festival teater remaja, maupun monolog).

 


 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*